jika anda hendak mengerjakan shalat anda diwajibkan untuk berwudhu terlebuh dahulu karena dengan berwudhu anda akan membersihkan kotoran yang ada di tubuh anda, dan tentunya membersihkan dari najis yang ada di tubuh kita sehingga waktu kita mengerjakan shalat kondisi kita dalam keadaan suci, dan langsung saja mari kita simak cara berwudhu yang benar dibawah ini



Pertama, tidak menutup aurat dengan sempurna

Contoh yang paling mudah untuk kasus ini adalah kencing di urinoir. Beberapa toilet, urinoir dipasang terbuka dan tidak diberi sekat. Kondisi ini sangat memungkinkan orang yang buang air kecil terlihat auratnya oleh temannya yang lain. Hampir mirip dengan para supir yang kencing di ban mobil.
Bagi yang punya kebiasaan kencing di tempat semacam ini, perhatikanlah hadis berikut,




Segala Puja dan puji hanya milik Allah Taala. kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampun kepada-Nya, kta berlindung kepada-Nya dari keburukan perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bias menyesatkannya. Dan sebaliknya, barangsiapa yang disesatkan oleh Allah Azza wa Jalla, maka tidak ada yang memberi petunjuk kepadanya. Kita bersaksi tidak ada yang berhaq disembah






DALAM Al Qur’an hanya mencantumkan sekitar 7 buah dan selebihnya tidak disebutkan. 7 buah itu adalah Buah Khuldi, Buah Anggur, Buah Tin, Buah Zaitun, Buah Pisang, Buah Delima, dan Buah Kurma. Nah, sekarang kita bahas satu per satu mengenai buah tersebut.





Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda,

ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻛَﻤَﺎ ﺭَﺃَﻳﺘُﻤُﻨِﻲ ﺃُﺻَﻠِّﻲ

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 628, 7246 dan Muslim no. 1533)

Ini adalah perintah beliau kepada umatnya agar meneladani tata cara shalat sesuai dengan apa yang beliau tuntunkan. Lalu bagaimana kaifiyah shalat yang beliau ajarkan? Berikut adalah tuntunan shalat sesuai sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk anda sekalian.




        ISTILAH karma berasal dari ajaran agama Budha and Hindu. Arti sederhana dari karma adalah segala perbuatan yang dilakukan akan memiliki akibat pada pelaku di masa selanjutnya. Tindakan buruk saat ini akan berakibat keburukan di masa datang. Perilaku baik akan berakibat kebaikan.




Setelah mempelajari Makharijul huruf, belumlah cukup jika tidak dilanjutkan dengan mempelajari sifat-sifat huruf. Karena sangat mungkin, seseorang dapat mengucapkan huruf ب (ba’) pada lafad لََهَبٍ وَتَبَّ dengan tepat sebagaimana makhrajnya, namun bacaan tersebut belum bisa dikatakan benar dan sempurna, sehingga harus di ucapkan sesuai dengan salah satu sifatnya, yaitu qalqalah.
Oleh karena itu, tujuan utama mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar setiap huruf yang kita ucapkan, sesuai dengan hurufnya baik tempat maupun sifatnya.
Sifat-sifat huruf terbagi menjadi dua bagian:






Semua huruf Hijaiyyah, masing-masing mempunyai makhraj (tempat keluar) tersendiri. Secara umum makharijul huruf terbagi menjadi lima bagian:
الجوف : Al Jauf (rongga mulut dan tenggorokan)

الحلق : Al Halq (tenggorokan)

اللسان : Al Lisan (lidah)

الشفتين : Asy Syafatain (kedua bibir)

الخيشوم : Al Khaisyum (rangga hidung)





 Akhirnya kita belajar tentang Waqof (pemberhentian). Adapun yang akan kita bahas disini adalah macam macam waqof dan tanda tandanya.

A. Macam Macam Waqof

1. Tamm (sempurna)
الوقف التام
Yaitu waqof yang dilakukan pada suatu kata dalam suatu bacaan al-qur’an sedangkan kata tersebut tidak ada hubungannya dengan kata yang selanjutnya.
Contohnya dalam surat Al-Baqoroh ayat 7
وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ . وَ مِنَ النَّاسِ




Hukum mim mati saat behadapan atau menghadapi huruf hijaiyyah yang dua puluh
delapan(28) ada tiga. 1.Ikhfa Syafawi 2.Idgham Mitslain.3.Idhar Syafawi.

اَحْكَامُهَاثَلاَثَةٌلِمَنْ ضَبَطْ اِخْفَاءُاِدْغَامٌ وَاِظْهَارٌ فَقَطْ
 




Huruf hijaiah terbahagi kepada tiga bahagian dari sudut 

Tafkhim( التفخيم )dan( الترقيق )Tarqiq. Pertama: Huruf yang sentiasa ditebalkan iaitu Huruf-huruf Isti'la'. Kedua: Huruf yang kadangkala ditebalkan dan kadangkala dinipiskan bacaannya mengikut keadaan ayat. (Alif - Lam Lafaz Allah - Ra').
Ketiga: Huruf yang sentiasa dinipiskan bacaannya iaitu Huruf Istifal selain daripada huruf Lam dan Ra'.

Pengertian Tafkhim

Tafkhim(
التفخيم )Dari sudut bahasa: Gemuk (tebal).
Dari sudut istilah Ilmu Tajwid: Ibarat kekuatan masuk pada bunyi huruf hingga bunyinya memenuhi mulut. Huruf Tafkhim terdiri dari tujuh huruf yang terkandung di dalam bait syair(
خص ضغط قظ ).





Apabila bertemu dua huruf Sukun maka pada ketika itu perlu diselesaikan salah satu dari kedua-duanya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh kaedah Bahasa Arab, sama ada membuang huruf pertama yang bersukun atau membariskannya. Perlu diberi perhatian bahawa keadaan sebegini diharuskan ketika ingin menyambung bacaan sahaja

- Huruf Mad dibuang pada ketika ingin menyambung bacaan sahaja apabila terdapat huruf Hamzah yang bersambung selepas huruf Mad. Ia dibuang pada bacaan sahaja tidak pada tulisan kerana biasanya ia tercatat di dalam al-Quran seperti:(
إذا الشمس كورت ).





1. Hukum Hamzah yang berbaris atas: Hamzah Wasal yang berbaris atas disebut ketika memulakan bacaan dengannya jika sekiranya ia berada di dalam kata sandang( ال )takrif yang sentiasa disandang pada kata nama am. Contohnya:
( الحمد لله رب العالمين - الرحمن الرحيم )

2. Hukum Hamzah yang berbaris bawah: Ia disebut ketika memulakan bacaan jika sekiranya ia berada di dalam kata kerja, huruf ketiganya berbaris atas atau berbaris bawah atau berada di dalam terbitan kata kerja yang telah lalu(
الفعل الماضي ).
Contohnya:
( ارجع إليهم) (استكبارا في الأرض) (ادفع بالتي هي أحسن ).
Perhatian penting: Di dalam bacaan, Hamzah Wasal terdapat pada tujuh tempat iaitu:
( اسم - اثنتين - امرأة - امرؤ - ابنة - ابن ).
Manakala hukum mula bacaan Hamzah Wasal di dalam kalimah-kalimah ini ialah wajib dibaca dengan baris bawah.







Hamzah yang terdapat di dalam al-Quran terbahagi kepada dua bahagian iaitu ;





       Qalqalah( القلقلة )Dari sudut bahasa: Bergerak-gerak dan gementar. 
Dari sudut istilah Ilmu Tajwid: Bunyi lantunan yang kuat dari makhraj hasil dari bacaan huruf yang bertanda Sukun di mana makhrajnya ditekan terlalu kuat kemudian dilepaskan dalam waktu yang singkat sama ada huruf Sukun itu asli atau mendatang.

Cara baca qolqolah:
1. Rendah
Lantunan yang paling rendah(
أقل شدة ): Apabila huruf Qalqalah terletak di pertengahan kalimah contohnya: Huruf Qaf di dalam kalimah( وخلقناكم أزواجا ).





Huruf Gunnah ada dua : 
yaitu NUN dan MIM yang ditasydidan.Sabda Syehk
sulaiman aljamjuri dalam kitab tukjfatul athfal :

وَغُنَّ مِيْمًاثُمَّ نُوْنًاشُدِّدًا وَسَمِّ كُلاَّ حَرْفِ غُنَّةِ بَدَا





      Berapa banyaknya hukum Alif Lam pada sa’at menghadapi huruf hijaiyyah yang
dua puluh delapan (28) ? Jawabannya tak kurang dari dua hukum !.
1.wajib idhar membacanya 
2 .wajib idgham membacanya.

Banyaknya huruf yang wajib idhar disini ada empat belas(14)yang dikumpulkan
pada lafad :

 اِبْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَهْ yaitu: ء,ب,غ,ح,ج,ك,و,خ,ف,ع,ق,ي,م,ها.




تَثْبُتُ فىِ الْخَطِ وَاللَّفْظِ
Nun mati itu ada dalam tulisannya dan ada dalam bacaannya.
Adanya Nun mati atau tempatnya nun mati yang akan diberi hukum,itu tidak tentu
adanya,dalam kalimah isim ada,dalam fiil ada,dalam haraf,di tengah-tengah
kalimah,diujung kalimah,di tingkah waqaf dan juga washal.

هُوَ نُوْنٌ سَاكِنَةٌوَاقِعَةٌ فىِآخِرِالْكَلِمَةِ لَفْظً لاَخَطً
Yang namanya tanwin itu adalah nun yang masih mati yang ada dalam bacaannya
saja tidak ada dalam tulisannya.



Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah. Mengamalkan bacaan al-Quran dengan bertajwid adalah fardu ‘ain bagi setiap Muslim yang mukallaf.

Membaca al-Quran dengan bertajwid boleh dihuraikan dalam dua keadaan:
1) Membaca al-Quran dengan bertajwid pada kadar yang paling minimum iaitu bacaannya tidak mengubah struktur perkataan atau merosakkan maknanya. Hukumnya adalah fardu ‘ain.
2) Membaca al-Quran dengan bertajwid iaitu dengan memeliharakeseluruhan hukum-hukum tajwid dalam bacaan. Hukumnya wajib ke atas mereka yang mahir dengan ilmu tajwid.


       Siapa yang tidak tahu ayat kursi ?
Bahkan anak-anak sekalipun sudah pernah mendengar yang namanya ayat kursi. Ayat kursi ini biasanya dihubung-hubungkan dengan beberapa ritual atau riyadhoh, karena memang kerap digunakan oleh orang-orang yang meyakininya sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu semisal mengusir hantu, kewibawaan, kekayaan, kenaikan pangkat, terhindar kejahatan dan lain sebagainya. Tentnya dengan membaca ayat kursi tersebut jumlah bilangan tertentu dan dengan cara tertentu pula.

       Bagi yang tidak suka sama sekali dengan cara-cara tersebut, hindari saja dan jangan terpancing untuk berdebat atau menyalahkan mereka, karena memang mereka juga punya dalil yang kuat, mengapa mereka memakai cara seperti itu yang memang banyak pula digunakan oleh ulama salafi dahulu. Mereka juga para ulama yang tentu saja kadar keilmuannya juga tinggi dan punya seluk beluk ilmu yang kita tidak tahu.

Namun, pada blog siraman qalbu untuk saat ini, Saya tidak akan panjang lebar membahas masalah ini, Saya hanya akan menuliskan tentang bacaan ayat kursi dan terjemahannya. Berikut ini Saya tulis Ayat Kursi yang merupakan bagian dari surat Al Baqarah ayat 255, baik dalam huruf arab, latin dan terjemahannya.

Bacaan Ayat Kursi Arab